Rasulullah
saw bersabda, “Jibril bercerita kepadaku tentang saudara/kawanku yakni Nabi
Sulaiman, ia shalat di pinggir laut, lalu ia lihat seekor semut lewat,
dimulutnya ada selembar daun hijau, maka iapun menjerit.
Kemudian
seekor katak datang menghampirinya, semut itu dibawa di atas punggungnya dan
diselamkan ke dalam laut. Kemudian sesaat sesudah itu, muncullah semut itu terapung di atas permukaan ait, dan iapun
segera menghadap Nabi Sulaiman. Ia dituntut supaya mengisahkan perjalanannya
tadi.
Jawabnya:
“Di dasar laut ada sebuah batu besar yang tuli, di tengahnya ada seekor ulat
yang rizkinya diberi oleh Allah lewat aku (daun yang kubawa). Setiap hari
akupun 2x datang membawa daun rizki dari Allah baginya. Di laut ini ada seorang
malaikat yang menjelma/berbentuk katak, ia selalu membawaku dan menyelam di
laut, hingga meletakkan aku di atas batu besar tersebut. batupun membelah diri,
hingga ulat keluar darinya, lalu daun yang kubawa diberikan kepadanya sebagai
makanannya. Selanjutnya katak itupun membawaku kembali ke permukaan air, maka
ulatpun setiap habis makan mengucapkan pujian berikut:
“Mahasuci
Allah, yang telah menjadikan aku dapat hidup di dalam laut. Dia tidak
membiarkan aku terlantar tanpa rizki, maka timbullan suatu pertanyaan: “Lengah/lupakah umat
Muhammad dari rahmat Allah?” (Runaqul Majalis)
No comments:
Post a Comment