Sometimes words are not needed
Friday, October 4, 2013
Beautiful
"Love your life, perfect your life,
beautify all things in your life.
Seek to make your life long and of
service to your people."
Tecumseh
Friday, July 12, 2013
Tentang Jaminan Rizki
Dijelaskan
bahwa imam az-Zahidi hendak membuktikan keyakinan/pendirian yang mantap dalam
hal rizki.Untuk itu ia mulai menjelajahbumi, menuju bukit, kemudian masuk gua,
dan duduklah ia di sudut gua tersebut. Di dalam benaknya ia berkata: “Aku hendak
mengamati cara apakah Tuhan memberi rizkiku di tempat ini?”
Maka
ada suatu rombongan/kafilah tersesat jalan, dan hujanpun turun saat itu, hingga
merekapun sibuk mencari tempat berteduh, dan masuklah ke dalam gua dimana az-Zahidi
berada di dalamnya, dan merekapun melihatnya.
Mereka bertanya: “Hai
hamba Allah!” Iapun tak menjawab.
Lanjut mereka: “Kemungkinan
ia dingin, dan tidak mampu berbicara.”
Kemudian mereka membuat bakaran api di
dekatnya, menghangatkan tubuhnya dan mengajaknya bicara. Iapun belum menjawab
Sahut mereka: “Kemungkinan ia kelaparan,
lalu mereka memberinya makanan berisyaratkepadanya.” Sedikitpun ia tidak
mengambilnya.
Sahut mereka pula: “Hal ini akibat lama ia
tidak makan suatu apapun.”
Lalu dimasakkan susu hangat, supaya ia mau
makan. Juga kolak manis diberikan kepadanya, namun ia tidak menolehnya.
Sahut mereka: “Gigi-gigi mulutnya merapat.”
Dan tegaklah dua orang diantara mereka,
mengambil pisau untuk membuka mulutnya, selanjutnya ia disuapi makanan ke dalam
mulutnya. Akhirnya az-Zahidi tertawa!!!
Sahut mereka berdua: “Sudah gilakah anda?”
Jawabnya: “Tidak, aku sekali-kali tidak gila. Hanya aku hendak
buktikan sampai sejauh mana Tuhan menjamin rizkiku, maka kupun tahu pasti bahwa
Allah pasti menjamin rizkiku dan rizki hambaNya kapan saja, dimana saja hamba
itu berada dan dengan cara apa saja.”
(Raunaqil
Majalis)
Semut, Katak, dan Ulat
Rasulullah
saw bersabda, “Jibril bercerita kepadaku tentang saudara/kawanku yakni Nabi
Sulaiman, ia shalat di pinggir laut, lalu ia lihat seekor semut lewat,
dimulutnya ada selembar daun hijau, maka iapun menjerit.
Kemudian
seekor katak datang menghampirinya, semut itu dibawa di atas punggungnya dan
diselamkan ke dalam laut. Kemudian sesaat sesudah itu, muncullah semut itu terapung di atas permukaan ait, dan iapun
segera menghadap Nabi Sulaiman. Ia dituntut supaya mengisahkan perjalanannya
tadi.
Jawabnya:
“Di dasar laut ada sebuah batu besar yang tuli, di tengahnya ada seekor ulat
yang rizkinya diberi oleh Allah lewat aku (daun yang kubawa). Setiap hari
akupun 2x datang membawa daun rizki dari Allah baginya. Di laut ini ada seorang
malaikat yang menjelma/berbentuk katak, ia selalu membawaku dan menyelam di
laut, hingga meletakkan aku di atas batu besar tersebut. batupun membelah diri,
hingga ulat keluar darinya, lalu daun yang kubawa diberikan kepadanya sebagai
makanannya. Selanjutnya katak itupun membawaku kembali ke permukaan air, maka
ulatpun setiap habis makan mengucapkan pujian berikut:
“Mahasuci
Allah, yang telah menjadikan aku dapat hidup di dalam laut. Dia tidak
membiarkan aku terlantar tanpa rizki, maka timbullan suatu pertanyaan: “Lengah/lupakah umat
Muhammad dari rahmat Allah?” (Runaqul Majalis)
Friday, July 5, 2013
Belajar Syukur dari.... Orang Gila
*Orang gila itu memungut sisa potongan jagung
rebus yg sudah kotor & basah terkena air hujan.*
Dalem hati: (Gila!!
Itu orang, Gila-gila juga dia masih bisa makan, masih tetap hidup.... Orang
gila pun masih KAU jamin rezekinya....)
Tuhan, Aku
bersyukur.....
masih diberi
kesehatan, masih bisa makan enak bersama keluarga, masih bisa merasakan nikmat
iman Islam.
Tuhan, Aku menyesal
.....
Aku mohon ampun,
aku mengabaikan Mu, aku melupakan nikmat-nikmat dariMu, aku sering menjauh dari
Mu.
*Orang gila itu memungut sisa potongan jagung
rebus yg sudah kotor & basah terkena air hujan.*
Dalem hati: (Gila!! Itu orang, Gila-gila juga dia masih bisa makan, masih tetap hidup.... Orang gila pun masih KAU jamin rezekinya....)
Tuhan, Aku bersyukur.....
masih diberi kesehatan, masih bisa makan enak bersama keluarga, masih bisa merasakan nikmat iman Islam.
Tuhan, Aku menyesal .....
Aku mohon ampun, aku mengabaikan Mu, aku melupakan nikmat-nikmat dariMu, aku sering menjauh dari Mu.
Dalem hati: (Gila!! Itu orang, Gila-gila juga dia masih bisa makan, masih tetap hidup.... Orang gila pun masih KAU jamin rezekinya....)
Tuhan, Aku bersyukur.....
masih diberi kesehatan, masih bisa makan enak bersama keluarga, masih bisa merasakan nikmat iman Islam.
Tuhan, Aku menyesal .....
Aku mohon ampun, aku mengabaikan Mu, aku melupakan nikmat-nikmat dariMu, aku sering menjauh dari Mu.
Tuesday, June 4, 2013
DicintaiMu Aku Merasa tak Pantas, DibenciMu aku tak sanggup :(
Diriwayatkan bahwa Nabi Musa
berkata "Wahai Tuhanku, bagaimana saya dapat membedakan antara orang yg
Engkau cintai dan orang yang Engkau benci?" Allah Swt. menjawab, "Hai
Musa, sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjadikan
dua tanda kepadanya." Musa bertanya, "Wahai Tuhanku, apa kedua
tanda itu?"
Allah Swt. menjawab, "Aku
akan mengilhamkan kepadanya agar ia berdzikir kepada-Ku, agar Aku dapat
menyebutnya di kerajaan langit dan Aku akan menahannya dari lautan murka-Ku,
agar ia tidak terjerumus ke dalam azab dan siksa-ku. Hai Musa, jika Aku
membenci seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya."
Musa bertanya, "Wahai
Tuhanku, apa kedua tanda itu?"
Allah Swt. menjawab, "Aku
akan melupakannya berzikir kepada-Ku dan Aku akan melepaskan ikatan antara
dirinya dan jiwanya, agar ia terjerumus ke dalam lautan murka-Ku sehingga ia
merasakan siksa-Ku."
dari buku: 40 nasihat langit
Friday, May 24, 2013
History of Plato
Plato (428/427-348SM) adalah anak dari pasangan
Ariston dengan Perictione. Sejak muda ia tertarik pada ajaran demokrasi
Pericles dan Socrates. Plato menjadi murid Socrates sejak usia 20 tahun. Oleh
karenanya sangat wajar jika pemikiran Plato sangat dipengaruhi oleh
ajaran-ajaran Socrates. Plato adalah murid yang sangat mencintai gurunya. Pada
saat Socrates dijatuhi hukuman mati, Plato sedang sakit, sehingga tidak dapat
menemani gurunya, dan itulah yang sangat menyakitkan Plato.
Setelah Socrates meninggal, Plato
merantau ke sejumlah negeri selama 12 tahun. Dari Athena Plato pergi ke Mesir,
dan dari sana ia menuju Megara tempat Euclides mengajarkan filosofinya. Setelah
itu, ia ke Kyrena untuk belajar matematika pada Theodoros. Dari Kyrena ia pergi
ke Italia Selatan dan terus ke Syracusa di Pulau Sicilia. Penguasa Sicilia,
Dionysios, adalah penguasa tiran yang mengajak Plato untuk tinggal di
istananya. Plato bersahabat dengan saudara ipar Dionysios, Dion. Bersama Dion,
Plato ingin menerapkan teori pemerintahannya. Menurut Plato, yang berhak
mengatur pemerintahan adalah orang-orang terdidik, dalam hal ini seorang
filsuf. Menurut Plato, kesengsaraan di dunia tidak akan berakhir sebelum filsuf
menjadi raja atau raja-raja menjadi filsuf. Namun obsesinya gagal. Plato
dianggap sebagai orang yang berbahaya sehingga akhirnya ia disingkirkan dan
dijual di pasar sebagai budak. Namun dia beruntung karena bertemu dengan Anniceris
(mantan murid Plato) yang membeli dan membebaskannya. Atas prakarsa mantan para
muridnya, Plato dibelikan tanah untuk mendirikan Akademia. Ia mengabdikan
ilmunya sejak usia 40 tahun sampai meninggalnya dalam usia 80 tahun.
Metode yang digunakan Plato untuk mengajar
murid-muridnya ialah dengan cara berjalan-jalan di taman. Inilah cikal bakal
penamaan falsafah peripatetik (masysya'iyyah) proses pengajaran ini berlangsung
dengan sistem dialog intens antara guru-murid. Metode ini sebenarnya berasal
dari gurunya, Socrates. Hutchins mengklaim bahwa metode dialog merupakan
tradisi peradaban Barat yang paling relevan dan telah mengakar hingga sekarang,
sehingga tidak menyisakan satu persoalan pun yang tidak ada solusinya. Metode
tanya jawab diakui sebagai metode pengajaran yang sangat efektif dan dinamis.
Efek positif dari metode itu ialah terciptanya iklim yang kondusif dalam
membina hubungan antara guru dengan murid.
Salah satu ajaran Plato adalah tentang ide. Pada
mulanya, Plato mencari jawaban atas pertanyaan: "Apakah yang disebut
Adanya?" Sebelum mempersoalkan yang lainnya, kita perlu terlebih dahulu
memiliki pengertian yang tepat tentang "Adanya". Dalam hal in,
Socrates mencari pengertian melalui jalan induktif, yaitu bertanya kepada
setiap orang yang ditemuinya, dan lantas menanyakan kepada mereka, "Apa
yang disebut berani, keadilan, dan juga kebaikan?" Pengertian yang
dikemukakan Socrates kemudian diperdalam oleh Plato menjadi ide. Ide sendiri
bukanlah pendapat orang-orang. Ide tidak bergantung pada pandangan dan pendapat
orang banyak. Ide timbul semata-mata dari kecerdasan pikiran, dan pada
hakikatnya ide sudah ada, jadi tinggal mencarinya saja. Tujuan pokok falsafah
Plato adalah mencari pengetahuan tentang pengetahuan Budi yang didasarkan atas
tahu menghendaki ajaran tentang pengetahuan. Menurut Plato, ada dua sumber
pengetahuan, yakni berpikir dan pengalaman. Untuk menjembatani antara pikiran
dengan pengalaman, Plato memperkenalkan dua dunia, yaitu dunia nyata dan gaib
(dunia materi dan imateri). Sifat dunia materi berubah-ubah, tidak tetap,
sedang dunia imateri bersifat ide dan tetap. Ide merupakan dasar dari segala
yang ada sehingga mengetahui dunia ide menjadi amat penting dan mendasar. Oleh
karena itu, idelah yang harus menjadi tujuan bagi pengetahuan yang sebenarnya.
Menurut Plato, ide berada di dunia lain. Semua pengetahuan adalah salinan dari
asalnya, yang menampakkan diri melalui ingatan jiwa pada asalnya. Jiwa berperan
sebagai mediator antara dunia ide dengan dunia materi. Melalui mata, jiwa
diingatkan kembali pada apa yang sudah diketahuinya sebelum turun ke dunia
materi. Jadi, penglihatan berfungsi sebagai penghubung (wasilah) untuk
mengingatkan kembali pengetahuan jiwa. Inilah inti dari epistemologi Plato.
Subscribe to:
Posts (Atom)